Sidoarjo, HarianSidoarjo.com— Lebaran ketupat atau tradisi kupatan biasanya dirayakan tepat seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Tahun ini, lebaran ketupat jatuh pada Senin, 9 Mei 2022.
Meski tidak semua merayakan, namun sebagian besar masyarakat Sidoarjo masih melakukan tradisi tersebut.
Seperti di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi. Banyak warga yang sudah mulai membagikan ketupat, lepet, lengkap dengan sayur nangka pada tetangga dekat rumah. Tak hanya tetangga, saudara yang berada di lain kecamatan pun ikut kebagian.
Hj Siti Aisyah, salah seorang warga Tambak Kemerakan, Krian juga ikut merayakan tradisi kupatan di tempat tinggalnya. Nenek satu cucu ini membuat ketupat dan lontong sendiri karena menurutnya hasilnya akan lebih memuaskan.
“Enak bikin ketupat sendiri. Lebih puas, lebih besar,” ungkapnya ketika ditanya melalui aplikasi Whatsapp.
Hj Siti membuat satu panci besar sayur nangka, kemudian membagi dalam wadah-wadah plastik kecil agar lebih mudah membagikannya pada tetangga dan saudara.
Namun, bagi mereka yang tidak ingin repot membuat sendiri, mereka lebih memilih membeli ketupat dan lepet di pasar.
Karena itu, momen lebaran ketupat memang menjadi berkah tersendiri bagi pedagang ketupat matang, janur, dan selongsong (anyaman berbentuk persegi yang terbuat dari janur) ketupat.
Maka tidak mengherankan, sejak akhir pekan kemarin hingga hari ini, penjual ketupat matang tiba-tiba menjamur di beberapa pasar di Sidoarjo.
Seperti di Pasar Larangan maupun Pasar Balongdowo, penjual yang pada hari biasa hanya berjualan sayuran saja, pada momen lebaran ketupat, meja jualannya justru penuh dengan ketupat dan lepet dibanding sayuran yang biasa dia jual.
Satu ikat yang berisi 10 ketupat dia jual dengan harga Rp 25 Ribu. Beberapa penjual mengaku dalam satu hari bisa menjual 7 sampai 10 ikat ketupat.
“Alhamdulillah, 7 atau 10 ikat kalau sehari,” tutur seornag penjual sembari melayani pembeli. (ara)