Sidoarjo, HarianSidoarjo.com–Bagi banyak orang, media sosial kini sudah seperti kehidupan kedua. Bahkan, media sosial bisa sebagai tempat berbagi cerita, keluh kesah, hingga sharing kegiatan ibadah.
Namun, sebagai pengguna media sosial, tentu haruslah bijak. Berbagi cerita apapun di media sosial, harus sesuai porsinya. Jangan sampai oversharing, terlebih soal ibadah.
Bagi sebagian orang, menulis update status atau memposting foto kegiatan tentang amal kebaikan yang dilakukan, salat, mengaji, puasa, atau ibadah lainnya bisa membuat dirinya bangga.
Karena dengan begitu, ada komentar positif yang mampir ke beranda mereka. Ada perasaan senang ketika mendapat banyak komentar positif.
Lantas bagaimana sebenarnya hukum oversharing ibadah di media sosial?
Pamer ibadah di media sosial termasuk dalam riya’. Riya’ adalah tindakan seseorang yang melakukan suatu amalan dengan tujuan pamer agar dilihat oleh manusia dengan tujuan mendapat pujian dari orang lain yang melihatnya.
Riya’ merupakan bentuk syirik kecil yang dapat merusak dan membuat ibadah serta kebaikan yang dilakukan tidak bernilai di hadapan Allah.
Dalam islam, seharunya amal ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah dan tidak ditunjukkan pada orang lain. Dengan pamer ibadah, maka pahala ibadah tadi akan hangus. Karena tujuannya bukan karena Allah SWT, melainkan untuk pujian manusia.
Seperti yang dikatakan dalam Surat Al Baqarah ayat 264:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 264).
Nah, kalau begitu, mulai sekarang stop oversharing ibadah di media sosial. Utamanya ibadah di hari-hari terakhir bulan Ramadan ini.
Akan lebih bijak bila kita menyimpan baik-baik ibadah yang kita lakukan, seperti kita menyimpan rapat-rapat aib yang pernah kita perbuat. (ara)