Mas Bechi : Tetap Ingin Berkaya dan Menebar Banyak Kemanfaatan di Usia 44 Tahun

35
Mas Bechi : Tetap Ingin Berkaya dan Menebar Banyak Kemanfaatan di Usia 44 Tahun (foto : ist)
Mas Bechi : Tetap Ingin Berkaya dan Menebar Banyak Kemanfaatan di Usia 44 Tahun (foto : ist)

hariansidoarjo.com | JOMBANG – Bapak M. Subchi Azal Tsani atau yang akrab disapa Mas Bechi, merupakan sosok inspiratif bagi warga Shiddiqiyyah, khususnya bagi Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID).

Lahir pada 20 Juni 1980, Mas Bechi telah mencetuskan berbagai gagasan bermanfaat yang dipersembahkan untuk kejayaan Indonesia Raya, melalui perannya sebagai pelayan keimanan, kemanusiaan, dan kealaman.

Pada usia 22 tahun, Mas Bechi diangkat oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah menjadi Ketua Umum OPSHID sejak didirikan pada tahun 2002. Dedikasinya dalam memimpin organisasi ini menunjukkan komitmennya untuk membimbing pemuda Shiddiqiyyah menuju jalan yang lebih baik.

Memasuki usia 32 tahun, Mas Bechi mulai mempelajari dan memahami Metafakta, yang ditandai dengan pembuatan lagu “Manunggaling Kawula Marang Gusti”. Pada saat yang sama, beliau mulai mendalami racikan rempah-rempah dan khasiatnya.

Pada usia 33 tahun, tepatnya pada tahun 2013, dengan pemahaman beliau mengenai Metafakta dan racikan rempah-rempah, Mas Bechi mulai memproduksi rokok Sehat Tentrem yang didedikasikan untuk Indonesia Raya. Produk ini merupakan bukti nyata dari inovasi beliau yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Mas Bechi terus mengembangkan teknologi Metafakta. Pada tahun 2015, di usia 35 tahun, teknologi ini diaplikasikan dalam pengobatan di Rumah Sehat Tentrem, memberikan solusi kesehatan alternatif yang lebih alami dan holistik.

Akhir 2017 menjadi momen penting dengan pertemuan antara Mas Bechi dan Indra Qadarsih, di mana musik Metafakta Oxytron mulai diukur menggunakan ilmu sains. Pada usia 38 tahun, beliau memperkenalkan Musik Metafakta Oksigenator dan Partikel, yang kemudian dikenal sebagai musik Metafakta Oxytron. Konser perdana musik Metafakta Oxytron dimainkan bersama Indra Qadarsih dan Adrian Sidharta, menandai tonggak sejarah baru dalam dunia musik.

Pada usia 40 tahun, Mas Bechi melakukan riset penggunaan bahan bakar hidro untuk kendaraan dan mulai memfungsikannya. Teknologi Sach Oxytron auto tune up pun dikembangkan dan diaplikasikan dalam tune up wajah dan kendaraan, menunjukkan keahlian beliau dalam inovasi teknologi.

Di usia 41 tahun, beliau diangkat menjadi Wali Talqin Shiddiqiyyah Indonesia. Setahun kemudian, pada usia 42 tahun, Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah mendeklarasikan Bapak Subchi sebagai pimpinan Wali Talqin Shiddiqiyyah Indonesia pada acara pertemuan Kholifah dan Wali Talqin, menegaskan peran penting beliau dalam komunitas Shiddiqiyyah.

Pada usia 44 tahun, Mas Bechi telah menunjukkan kontribusi luar biasa melalui berbagai inovasi dan dedikasi dalam berbagai bidang, menjadikannya teladan inspiratif bagi warga Shiddiqiyyah dan bangsa Indonesia.(ist)